Masyarakat Pesisir Pulukan Apresiasi Polri: Hadir, Mendengar, dan Membangun Rasa Aman

Posted on

resjembrana,bali,go.id,Polda Bali, Polres Jembrana – Sebuah desa pesisir di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, kini tak hanya dikenal karena lanskap alamnya yang menawan dan dinamika warganya yang hidup dari laut. Desa ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara masyarakat dan aparat bisa membentuk lingkungan yang aman dan harmonis.

Dalam beberapa bulan terakhir, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kawasan ini tercatat kondusif. Menariknya, kondisi ini tidak terbangun secara instan. Ada peran dialog, kehadiran langsung, dan pendekatan humanis dari Polres Jembrana khususnya jajaran Polsek Pekutatan yang menjadi fondasinya.

Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati melalui Kapolsek Pekutatan Kompol I Putu Suarmadi, S.H., M.H., yang rutin turun langsung ke desa-desa, termasuk Pulukan, menjalankan pendekatan yang berbeda. Kompol I Putu Suarmadi tidak sekadar hadir sebagai aparat, melainkan sebagai bagian dari komunitas yang ingin mendengar, memahami, dan menjembatani kebutuhan warga.

“Beliau hadir, tidak hanya mengawasi. Tapi benar-benar duduk bersama kami, berdialog, dan mendengarkan keluhan serta harapan kami,” ungkap seorang tokoh masyarakat Desa Pulukan, Kamis (22/5/2025).

Respons cepat terhadap isu-isu lokal yang berkembang, seperti persoalan nelayan, pemuda desa, hingga aktivitas warga di kawasan wisata, membuat kehadiran polisi tidak lagi dipandang sebagai simbol ketakutan, melainkan sebagai mitra sosial.

Apresiasi masyarakat ini menjadi penting, terutama di tengah berbagai tantangan sosial yang kerap muncul di wilayah pesisir. Polri yang hadir dengan pendekatan partisipatif dinilai mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat: rasa aman dan dihargai.

Kondusifnya situasi kamtibmas di Pekutatan, menurut warga, bukan semata hasil kerja aparat, tetapi buah dari kemitraan yang dibangun secara perlahan dan konsisten. “Kami jadi merasa memiliki peran, tidak hanya sebagai objek, tapi subjek dalam menjaga kampung kami,” tambah tokoh tersebut.

Apa yang dilakukan jajaran Polsek Pekutatan menjadi contoh praktik baik (best practice) yang bisa direplikasi di wilayah lain, yakni membangun keamanan tidak hanya dengan aturan, tetapi juga dengan hubungan. (zed)