Kapolres Jembrana Gelar Audensi Bersama Forum Perbekel, Lurah, dan Bendesa Adat se-Kecamatan Mendoyo

Posted on

Polda Bali-Polres Jembrana-Polsek Mendoyo- Dalam rangka mempererat koordinasi dan komunikasi lintas sektoral, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., menggelar audensi dengan Forum Perbekel/Lurah dan Bendesa Adat se-Kecamatan Mendoyo. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (12/6) pukul 15.00 Wita, bertempat di Warung Jepun, Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana, S.Sos., M.H., Kasat Binmas Polres Jembrana AKP I Nyoman Pasar, S.H., Camat Mendoyo Drs. I Komang Dhiyatmika, Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf. I Made Sujana Arianta, serta seluruh Perbekel, Lurah, dan Bendesa Adat se-Kecamatan Mendoyo, dengan total peserta sebanyak 27 orang.

Acara dibuka oleh Camat Mendoyo yang mengucapkan selamat datang kepada Kapolres dan menyampaikan harapan agar Bhabinkamtibmas terus bersinergi dengan perangkat desa dalam upaya pencegahan stunting dan menjaga kondusivitas wilayah.

Dalam penyampaiannya, Kapolres Jembrana menekankan pentingnya pertukaran informasi dan koordinasi yang solid, mengingat karakteristik Kecamatan Mendoyo memerlukan perhatian khusus, terutama terkait aksi trek-trekan dan penyalahgunaan narkoba. Ia juga mengimbau perangkat desa untuk aktif melakukan pengawasan terhadap keberadaan tamu atau warga asing di wilayah masing-masing, serta menyarankan sosialisasi terkait awig-awig dan perarem desa adat.

Kapolres juga menegaskan pentingnya penggunaan Call Center 110 sebagai sarana pelaporan dan informasi pelayanan kepolisian, serta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam hal keamanan pribadi, seperti tidak meninggalkan barang berharga di kendaraan.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa Perbekel dan Bendesa menyampaikan berbagai permasalahan di wilayah masing-masing, antara lain:

Perbekel Yehsumbul menyoroti konflik klaim tanah di pesisir dan penyalahgunaan narkoba di kalangan warga.

Perbekel Mendoyo Dauh Tukad meminta dukungan kepolisian dalam menangani aksi trek-trekan dan pengawasan pelajar SMP yang mengendarai kendaraan bermotor.

Perbekel Delodbrawah mengungkapkan permasalahan penutupan jalur mekepung serta keberadaan café tanpa izin.

Bendesa Adat Tegalcangkring menanyakan dasar hukum perjanjian pinjaman di LPD.

Perbekel Yehembang Kangin menyampaikan potensi kerawanan di kawasan Anjungan Cerdas Rambutsiwi dan korban akibat trek-trekan.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres menyampaikan beberapa solusi dan langkah lanjutan, seperti mendorong sinergi lintas instansi dalam pengawasan orang asing, pentingnya edukasi tentang bahaya narkoba, serta penggunaan CCTV dalam penindakan trek-trekan. Ia juga menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan patroli dan menjalin komunikasi aktif dengan masyarakat.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama, dan kegiatan berakhir pukul 17.15 Wita dengan tertib, aman, dan lancar. (Ik)