
resjembrana.bali.polri.go.id.com, Polda Bali, Polres Jembrana –Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Jembrana, Kompol I Ketut Darta, S.H., M.H., menghadiri acara pembukaan Jembrana Melayu Culture Festival 2025 Tingkat Kabupaten, yang digelar di Gedung Kesenian Dr. Ir. Soekarno, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana. Jumat (13/6/2025), malam.
Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 WITA hingga 23.00 WITA ini mengangkat tema “Harmoni Kultural, Melodi Melayu dan Kearifan Lokal”, dan diikuti oleh delapan kelompok seni dari berbagai madrasah serta pondok pesantren se-Kabupaten Jembrana. Festival ini diselenggarakan oleh Yayasan Al-Amin Tuwed, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, serta didukung oleh tokoh seniman dan budayawan lokal.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Sekda Kabupaten Jembrana Drs. I Made Budiasa, M.Si., yang mewakili Bupati Jembrana, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Jembrana, Kajari Jembrana, dan unsur Forkopimda lainnya.
Kompol I Ketut Darta menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai festival budaya seperti ini merupakan bentuk nyata dari semangat toleransi dan persatuan dalam keberagaman.
“Kegiatan seperti ini sangat positif, tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tapi juga memperkuat tali kebhinekaan kita. Saya melihat ada nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan kecintaan terhadap warisan budaya leluhur yang sangat kuat,” ujar Kompol Darta saat ditemui usai kegiatan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Polres Jembrana akan terus mendukung kegiatan masyarakat yang bersifat edukatif, kultural, dan mampu mempererat keharmonisan sosial, terutama di tengah arus modernisasi yang kerap menggerus identitas budaya lokal.
“Polri hadir tidak hanya dalam fungsi pengamanan, tapi juga dalam upaya membina masyarakat, termasuk mendorong partisipasi dalam pelestarian seni budaya. Ini penting untuk generasi muda kita,” tambahnya.
Festival ini dibuka secara resmi dengan pemukulan bedug sebagai simbol dimulainya rangkaian lomba, di antaranya tari Japin Melayu dan fashion show busana adat Melayu-Bugis. Tak hanya itu, santunan kepada anak-anak yatim juga diserahkan sebagai bagian dari wujud kepedulian sosial dalam kegiatan tersebut.
Ketua Panitia, H. Mohamad Nasir, dalam laporannya menyampaikan bahwa festival ini merupakan ruang ekspresi seni yang bertujuan memperkuat semangat persaudaraan lintas budaya. Ia juga mengapresiasi kehadiran delegasi seni dari luar daerah seperti Banyuwangi, Banten, dan Darul Qur’an yang turut meramaikan acara.

Dengan total peserta dan penonton mencapai 200 orang, kegiatan berjalan aman dan lancar, serta mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Harapan pun disampaikan agar festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan. (zed)